Banner Ad

Text Ad

17 November 2008

Brotowali Obat Anti Tumor

Brotowali (Tinospora Crispa) dikenal karena rasa pahitnya. Air rebusannya memiliki khasiat untuk menangkal berbagai penyakit, termasuk pelawan tumor. Pada tahun 1998, seorang ahli tumor dari India, Prof. GC Jagetia beserta timnya melakukan penelitian ekstrak batang brotowali. Percobaannya pada mencit, sejenis tikus kecil berkulit putih menunjukkan hasil bahwa brotowali bersifat sitotoksik terhadap kanker cervix (mulut rahim). Sifat sitotoksiknya hampir sama dengan doxorobicin, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi tumor.

Turunkan Selera makan.
Namun secara umum brotowali sudah digunakan orang sebagai antipiretik, diuretik, demam pada hepatitis, obat diare, obat cacing, juga antidiabetes. "Dalam bentuk komposisi, brotowali, biji duwet, temulawak, memang digunakan untuk diabetes, karena kasus diabetes biasanya disertai gatal-gatal. Nah zat pahitnya itu untuk mengobati gatal-gatal," jelas Wahyu Suprapto, Konsultan tanaman obat di Dinas Kesehatan Informasi Tanaman Obat di Malang, Jawa Timur.

Zat pahit pikroretin dalam brotowali juga merangsang kerja pernapasan dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas (antipiretik). Selain pikroretin, kulit batangnya berisi zat alkaloid berberin dan palmatin. Kandungan lain berupa glikosida pikrorerosid dan damar lunak berwarna kuning. Akarnya mengandung berberin dan kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri (bakterisid) padaluka.

Selain itu, brotowali juga bermanfaat menambah napsu makan (stomakik) dan menurunkan kadar gula. Tetapi bila dikonsumsi terlalu banyak, zat pahitnya dapat meningkatkan cairan empedu yang berakibat mengurangi selera makan. Efek samping lain, mengganggu kehamilan dan menghentikan pertumbuhan janin. Di Indo Cina semua bagian tumbuhan ini dipakai untuk obat demam sebagai pengganti kinine. Di Bali batangnya dipakai sebagai obat sakit perut, demam, dan sakit kuning (hepatitis), bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit punggung dan pinggang. Di Jawa air rebusannya digunakan untuk meredakan demam,juga sebagai obat luar untuk luka dan gatal-gatal.

Obat Serba Guna.
Di Filipina brotowali dianggap obat serbaguna, antara lain digunakan untuk mengobati penderita sakit jiwa. Beberapa penyelidikan pada tikus, air rebusan brotowali berdampak menenangkan. Jadi memang bermanfaat dalam penanganan penyakit mental (psikosis). Tumbuhan ini juga digunakan sebagai pengatur haid dan obat kencing (diuretik). Air rebusannya juga biasa dipakai untuk obat sakit perut, demam, sakit pinggang, diare, obat cacing, hingga mengatasi borok sifilis. Bila dicampur dengan minyak dan belerang maka bisa digunakan sebagai obat luar untuk kudis. Umumnya daun brotowali dimanfaatkan sebagai obat borok atau korengan.

Brotowali merupakan tanaman perdu memanjat dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Batangnya hijau dan penuh benjolan berair. Daunnya berwarna hijau muda, berbentuk jantung dan berujung lancip. Bunganya yang bermahkota enam juga berwarna hijau muda, yang akan berubah menjadi merah dan putih. Tanaman yang menyukai iklim tropis ini banyak dijumpai sebagai tanaman liar. Asalnya memang dari Asia Tenggara, maka mudah ditemukan di kawasan Indo Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, dan Indonesia. Di tanah air, tanaman ini mempunyai banyak nama. Ada yang menyebut putrawali, daun gadel, di NusaTenggara dikenal dengan andawali. Di Cina tanaman ini disebut shen jin teng.

Bila Anda ingin memperbanyak, caranya dengan setek batang. Pilih batang yang agak tua, lalu ditanam di tempat khusus terlebih dulu. Setelah terbentuk akar, barulah ditanam. Jangan lupa menyiapkan pohon lain sebagai sandaran.


Obat Luar dan Dalam
Berikut ini resep-resep obat berbahan brotowali. Untuk resep yang diminum bisa ditambahkan madu supaya rasa pahit berkurang.

Kudis
Rebuslah 30 cm batang brotowali beserta daunnya dengan 6 gelas air selama 1/2jam. Setelah suam-suam gunakan untuk membersihkan luka. Sementara itu, 7 helai daunnya ditumbuk halus dan tempelkan pada luka. Balut luka itu menggunakan perban. Balutan dan ramuan ini harus diganti 2 kali sehari.

Gatal-Gatal
Rebuslah 20 gr batang brotowali dengan 2 gelas air sampai air tinggal separuhnya. Setelah dingin gunakan untuk merendam atau mengompres bagian tubuh yang gatal. Lakukan 2 kali sehari.

Demam
Rebuslah 2 jari batang brotowali dengan 2 gelas air sampai air tinggal separuhnya. Minum ramuan ini 1/2 gelas, 2 kali sehari.

Diabetes
Rebuslah 10 cm batang brotowali dan akar pepaya dengan 3 gelas air. Setelah mendidih lalu disaring. Minum ramuan ini 2 kali sehari.

Hepatitis
Rebuslah 20 cm batang brotowali berikut daunnya dengan 1 liter air sampai air tinggal separuhnya. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Setelah matang ramuan disaring. Minum ramuan ini 3 kali sehari.

Rematik
Rebuslah 10 cm batang brotowali dengan 3 gelas air sampai air tinggal separuhnya. Setelah matang lalu disaring. Minum ramuan ini 3 kali sehari.

Malaria
Rebuslah 20 cm batang brotowali berikut daunnya dengan 1 liter air sampai air tinggal separuhnya. Dinginkan, lalu diminum 3 kali sehari.

Menambah Napsu Makan
Rebuslah 30 gr batang brotowali dan 3 helai daunnya dengan 2 gelas air sampai air tinggal separuhnya. Minum air rebusannya 1 gelas per hari.

Endang Saptorini
Rubrik: Kiat Alami/SENIOR 71