Banner Ad

Text Ad

11 Januari 2009

Hati-Hati, Jangan Sembarang Mengkonsumsi Ginseng

Chicago - 07 Jun 00 10:15 WIB (Astaga.com)


Siapa yang tak kenal ginseng? Selama ini, akar 'ajaib' tersebut dipercaya bukan saja mujarab sebagai obat, pun berkhasiat untuk meningkatkan energi tubuh. Tapi, hasil temuan baru para peneliti dari University of Illinois, Chicago justru sebaliknya.

Kelompok peneliti yang dipimpin oleh Gail B. Mahady, PhD itu mengingatkan kepada para pemakai ginseng, khususnya yang ingin meningkatkan energi tubuh, agar waspada terhadap efek samping dari kebiasaan mengkonsumsi ginseng.

Pasalnya, kendati banyak yang menyebut di dalam ginseng itu terkandung komponen yang ampuh meningkatkan sistem kekebalan, namun bukan lantas baik bagi tubuh yang sehat.

Istilah ginseng itu sendiri menurut Mahady cs. dalam sebuah artikelnya yang dipublikasikan Nutrition in Clinical Care, sebenarnya sudah menjadi nama umum. Bahkan telah dipakai untuk lebih dari 30 jenis tumbuh-tumbuhan. Untuk itu, dalam penelitian ini, Mahady cs. hanya berkonsentrasi pada ginseng asal Korea dan Siberia saja.

Secara tradisional, ginseng Korea digunakan sebagai tonik atau perangsang kekebalan bagi orang-orang yang tengah menjalani proses penyembuhan dari sakit kronis. Kebiasaan tersebut pun berlaku di negeri Cina. "Jadi obat tradisonal ginseng itu tidak pernah diminum oleh mereka yang sehat," ungkap Mahady serius.

Hasil ujicoba klinis Mahady cs. terhadap beberapa pasien penderita bronkitis dan paru-paru, menunjukkan bahwa ginseng berfungsi meningkatkan komponen kekebalan dalam saluran pernafasan yang merupakan jalan utama menuju paru-paru. Bukti lainnya, ternyata ginseng ampuh pula meningkatkan aktivitas kekebalan dalam tubuh seorang penderita AIDS dan sindrom kelelahan kronis.

Sementara itu, bagi masyarakat Rusia yang masih percaya ramuan tradisional, umumnya meskipun sehat, mereka tetap mengkonsumsi ginseng Siberia untuk meningkatkan energi dan menghilangkan stres. Meskipun begitu, sama halnya dengan kasus ginseng Korea, ginseng yang satu ini pun menurut Mahady memberi dampak yang buruk.

Mengkonsumsi ginseng Korea dengan dosis tinggi--sekitar 15 gram per harinya-- bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, diare, dan sakit kepala. Menurut Mahady, dosis yang paling baik bagi mereka yang memang harus mengkonsumsi ginseng Korea tersebut adalah 0,5 hingga 2 gram per harinya.

Sementara itu, efek samping yang ditimbulkan oleh ginseng Siberia adalah tekanan darah tinggi, detak jantung yang tidak normal, serta rendahnya gula darah bagi pengidap diabetes.

"Jadi, bagi mereka yang sehat seharusnya justru tidak mengkonsumsi ginseng, karena memang tidak bermanfaat sama sekali. Lain halnya bagi mereka yang sakit kronis. Asal tidak mengidap diabetes dan tekanan darah tinggi, ginseng bisa menjadi obat yang mujarab," jelas mahady.

Profesor University's College of Pharmacy itu juga menganjurkan kepada masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi suplemen, sebaiknya mempelajari dulu kadar kandungan ginsengnya, serta besar dosisnya.
(berbagai sumber/eno)