Banner Ad

Text Ad

01 Oktober 2008

Makanan Sehat dan Bermanfaat, Antara Gosip dan Fakta

Makanan Sehat dan Bermanfaat, Antara Gosip dan Fakta
Jakarta - 20 Jun 00 08:44 WIB (Astaga.com)

Salah satu faktor yang paling menentukan untuk hidup sehat adalah pengelolaan makanan. Yaitu, bagaimana kita mengkonsumsi makanan yang sehat dan bermanfaat. Seringkali upaya-upaya untuk hidup sehat tersebut gagal hanya karena kita mengikuti petunjuk yang salah.


Berikut ini ada beberapa pendapat orang tentang makanan yang baik yang ternyata salah besar.

Makanan yang banyak mengandung serat pasti berkalori tinggi.
Makanan berserat tinggi seperti gandum, kacang-kacangan, buah dan sayuran segarsebenarnya memiliki kandungan kalori yang rendah dibandingkan makanan yang lain. Sebab makanan berserat biasanya tidak berlemak. Itu sebabnya kadar kalori yang dimilikinya pun sedikit. Tapi bila makanan berserat dikombinasikan dengan makanan berlemak atau dimakan dalam jumlah sangat banyak, barulah makanan berserat bisa menyediakan kalori yang tinggi.

Minum vitamin buat tambah energi.
Minum vitamin sebanyak apapun tidak menambah energi Anda. Tapi vitamin-vitamin tertentu memang dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan energi yang maksimal dari makanan yang kita konsumsi. Energi hanya didapat dari kalori yang berasal dari karbohidrat, protein dan lemak.
Lebih baik mengkonsumsi gula merah atau madu daripada gula putih/pasir. Padahal gula dalam bentuk apapun, termasuk madu, molases dan sirup jagung(cornsyrup), bila dikonsumsi secara berlebihan menimbulkan efek yang buruk pada kesehatan kita. Hal ini karena gula hanya mengandung kalori yang cukup tinggi, sementara vitamin, mineral dan zat gizi lainnya tidak ada sama sekali.

Mengkonsumsi buah dan sayuran yang 'organik' daripada yang 'anorganik'.
Sebenarnya kandungan gizi yang dimiliki buah dan sayuran anorganik sama besarnya dengan yang organik. Hanya saja, makanan organik tersebut ditanam dan dirawat tanpa menggunakan pupuk kimia, pestisida dan zat-zat kimiawi lainnya. Karsinogen (zat yang bisa menangkal kanker) yang dikandung makanan organik sama banyaknya dengan makanan anorganik. Jadi daripada susah-susah membeli seikat brokoli organik di farm khusus, lebih baik beli saja brokoli tersebut di pasar tradisional. Gampang. Murah lagi. (dmaro)