Banner Ad

Text Ad

01 Februari 2010

Makanan Bisa Pengaruhi Perasaan

Jakarta - 13 Dec 00 08:23 WIB (Astaga.com)

Mulai sekarang jangan mengkonsumsi sembarang makanan, ini pesan yang serius.
Bukan hanya kesehatan fisik, kesehatan jiwa, terutama suasana perasaan,
ternyata juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.

Jiwa yang sehat sebenarnya dapat didapat dengan melakukan perubahan sederhana
pada diet Anda, demikian kata para ahli sebagaimana tertuang dalam sebuah
artikel di harian Suara Pembaruan, belum lama ini.

Pada survei yang dilakukan oleh Mind Week, satu di antara empat responden
mengaku cokelat mempengaruhi situasi perasaan mereka, meskipun pada beberapa
orang efeknya cukup pendek.

Bagaimana pun, satu di antara lima responden mengatakan permen dan makanan
manis ternyata berpengaruh negatif terhadap kesehatan jiwa mereka. Diet yang
salah akan berpengaruh buruk terhadap gejala autisme, skizofrenia, depresi,
kecemasan, dan serangan panik.

Buku The Mind Guide to Food and Mood memberikan daftar makanan yang
berpengaruh
terhadap suasana perasaan Anda, antara lain cokelat, kopi, telur,
produk-produk
susu, jeruk, gula, makanan mengandung karbohidrat, makanan dengan aroma
tambahan dan pengawet.

Lebih lanjut, artikel yang juga termuat dalam newsletter kesehatan Pelita
tersebut, mengungkapkan makanan apa saja yang disarankan untuk meningkatkan
kesehatan mental. Makanan tersebut meliputi sejumlah buah dan sayuran serta
bahan lain yang mengandung asam lemak esensial seperti sardin, tuna, dan
salmon.

Ahli gizi Amanda Geary, pengarang buku tersebut mengatakan saat ini sedang
dikembangkan teknologi khusus untuk mengemas makanan yang berfungsi memberi
efek positif pada suasana perasaan.

Rencananya, makanan tersebut akan mengandung minyak ikan, seperti sardin, tuna
atau salmon dengan salad dari selada, alpukat dan biji labu yang dikombinasi
dengan buah rebus, aprikot kering dan nenas. Bahan-bahan tersebut ditata pada
biskuit gandum yang dihiasi dengan topping kenari.

Kombinasi ini dianggap tepat sehingga gula akan lepas secara perlahan dalam
tubuh. Cara kerja ini amat berbeda dengan kopi dan cokelat yang secara
tiba-tiba meningkatkan suasana perasaan. "Banyak orang yang mengalami
kecemasan, serangan panik dan PMS (Premenstrual Syndrome) mengalami
perkembangan
yang baik setelah mencoba contoh kombinasi diet ini," kata Geary.

Suasana perasaan memang dipengaruhi oleh banyak hal, tapi ternyata makanan
juga
menjadi salah satu faktor di dalamnya. Intoleransi dan hipersensitif terhadap
makanan juga dapat mempengaruhi suasana perasaan, tapi ada hubungan kompleks
antara pola makan dan kesehatan mental. Neurotransmiter pada otak yang
mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku manusia bekerja sesuai dengan
makanan yang dikonsumsi.

Kekurangan vitamin tertentu, mineral atau asam lemak dapat memberi efek
dramatis. Contoh nyatanya adalah hubungan antara vitamin B dan gejala
skizofrenia. Beberapa obat juga akan mempengaruhi mood. Antidepresan populer,
yaitu golongan monoamine oxidase inhibitors dapat berinteraksi dengan tiramin
yang dikandung makanan berbahan keju, kacang-kacangan dan tape. Efeknya amat
hebat, mampu meningkatkan tekanan darah secara mendadak.

Petunjuk ini menyarankan agar mengubah kebiasaan makan untuk meningkatkan
kesehatan jiwa mereka dengan bantuan ahli gizi. Kalau tidak mau susah,
seseorang dapat secara perlahan mengurangi bahan-bahan yang berpengaruh buruk
dalam jangka waktu tertentu.