Banner Ad

Text Ad

20 Juli 2009

Jangan membiasakan menjepit gagang telepon

Tonjolan tulang dapat memutuskan saluran pembuluh darah dan memicu stroke. Peringatan berikut ini mungkin perlu diperhatikan benar oleh para sekretaris, operator, konsultan, dokter dan para karyawan yang sering menggunakan telepon.

Ingat, janganlah terlampau sering melepaskan gagang telepon dari tangan Anda dan meletakkannya di antara pundak dan telinga, sementara tangan melakukan aktivitas lain. Konon, perilaku semacam itu bisa menyebabkan stroke. Demikian dikemukakan seorang ahli syaraf asal Perancis pada Jurnal Kesehatan beberapa waktu lalu.

Seorang psikiater yang biasa berbicara lewat telepon yang terjepit di telinga kiri dan pundaknya lebih dari satu jam, dilaporkan menderita stroke ringan. Kejadian naas itu terjadi akibat adanya tonjolan tulang yang memutuskan saluran pembuluh nadi. Menurut tim dokter yang meneliti kasus tersebut, pria berusia 43 tahun yang terbiasa berbicara dengan pasien-pasiennya pada mulanya sehat-sehat saja.

Namun seusai memberikan konsultasi kepada pasiennya, si psikiater ini mengeluhkan kebutaan sementara pada mata kirinya, telinga kirinya pun seperti merasakan sebuah dengung. Tak hanya itu, dia pun mengaku kesulitan untuk berbicara. Kondisi ini menunjukkan bahwa dirinya menderita stroke ringan.

Dari hasil pemindaian tampaklah adanya sobekan pada dinding arteri bagian dalam dari organ tubuh si pria tadi. Sobekan tadi jelas mempengaruhi saluran pengiriman darah yang menuju ke otak. Seperti diketahui, pada tubuh manusia terdapat dua kelenjar arteri yang bertugas menyalurkan darah yang mengandung oksigen dari jantung menuju kepala dan leher. Kedua saluran arteri tersebut naik di kedua sisi leher, dari jantung menuju otak. Pada gambar scanning tampaklah adanya sebuah peruncingan tulang yang lazim di sebut sebagai proses stiloid, yang menyebabkan adanya kontak antara tulang (pada bagian leher) dengan arteri.

Sebenarnya, setiap orang memiliki dua tulang stiloid ini. Keduanya menonjol dari dua sisi tulang tengkorak, tepat di bawah telinga dan di belakang tulang rahang. Namun, tulang yang dimiliki psikiater tadi lebih panjang dari biasanya.

Mathieu Zuber, ahli syaraf dari rumah sakit Saint Anne, Paris mengatakan "Untungnya pasien ini hanya mengalami serangan insemik berkala atau terjadi penghentian suplai darah menuju otak yang kurang dari 24 jam". Dengan begitu, hanya stroke ringanlah yang menyerang psikiater yang biasa bertelepon dengan pasiennya tadi. "Namun, kejadian ini menunjukkan kepada kita bahwa aktivitas setiap hari yang melibatkan penyimpangan agak lama di bagian leher, seperti menggunakan telepon dengan menghimpit antara telinga dan pundak, bisa menimbulkan masalah yang tidak terduga bagi sebagian orang," tambahnya.

Ia menambahkan, psikiater tersebut tidak mengalami gejala stroke terlalu lama. Namun, sejak kejadian itu, ia tidak mau lagi melakukan pembicaraan dengan cara menghimpit telepon di antara telinga dan pundaknya saat melayani keluhan pasien-pasiennya. oleh sebab itu mulai dari sekarang hilangkan kebiasaan tersebut. "Lebih baik mencegah sebelum hal itu terjadi pada kita semua". Keep your health...

Jangan Tidur Larut Malam


Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru
ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya
kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang
selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan
fungsi hati (SGOT, SGPT), tetapi ternyata saat
menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif
menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada
hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function
Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan
menunjukkan hasil index yang normal berarti semua
OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan
oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar
mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan
pengetahuan yang benar pada masyarakat umum,
ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara
yang benar.

Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan
mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter
Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter
yang menangani kanker hati juga bisa memiliki
pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat,
inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit
untuk disembuhkan.


Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling
utama

2. Pola makan yang terlalu berlebihan.

3. Tidak makan pagi.

4. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.

5. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan
pengawet, zat tambahan, zat pewarna,
pemanis buatan.

6. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat
mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat
menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski
menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti
olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng
bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi
tubuh yang fit.

7. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat
matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur
dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur
yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga,
jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa
mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup
dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola
makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh
kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan
zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya,

Sebab:

@ Malam hari pk 9 - 11: adalah pembuangan
zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) dibagian
sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama
durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana
tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu
seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang
tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau
mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak
negatif bagi kesehatan.

@ Malam hari pk 11 - dini Hari pk 1: saat
proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung
dalam kondisi tidur pulas.

@ Dini hari pk 1 - 3: proses de-toxin di
bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

@ Dini hari pk 3 - 5: de-toxin di bagian
paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat
bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena
proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran
pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar
supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

@ Pagi pk 5 - 7: de-toxin di bagian usus
besar, harus buang air di kamar kecil.

@ Pagi pk 7 - 9: waktu penyerapan gizi
makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi
orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu
sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat
baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah
kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat
makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama
sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak
berguna. Selain itu,dari tengah malam hingga pukul 4
dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang
untuk memproduksi darah. Sebab itu, tidurlah yang
nyenyak dan jangan terlalu sering begadang.

Hayo yang pada tukang begadang...
Dikurangin.. .